Kekuatan
Seorang Perempuan Pembawa Becak
TANJUNGPINANG,
(1/4) Melakukan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga merupakan suatu hal yang
wajar di lakukan oleh seorang perempuan yang sudah berkeluarga,Namun berbeda
dengan Ibu Evina Dewi yang akrab di panggil tetangga dengan panggilan Upik,Ia
juga berprofesi sebagai Ibu rumah tangga,Buruh cuci,pemulung,sekaligus sebagai
tukang becak.Ibu Upik tinggal di rumah sewa bersama seorang suami dan empat
orang anaknya di jalan Teladan sekitaran Gudang Minyak daerah Bakar Batu.
Ibu Upik melakukan pekerjaan membecak dengan ikhlas dan
tanpa rasa malu dengan becak sewaannya demi membantu suami yang bekerja sebagai
tukang service elektronik tidak tetap,Awalnya Ibuk Upik sama seperti ibu rumah
tangga lainnya namun setelah suaminya di ketahui mengidap penyakit hernia dan
tidak bisa bekerja maka Ibu Upik harus mengambil alih tangung jawab suaminya
sebagai tulang punggung keluarga,hingga semua profesi di rasakannya selama
pekerjaan tersebut masih halal.Dulunya keluarga Ibu Upik tinggal di rumah
sendiri namun sekarang tempatnya di bangun Spekong China sehingga mereka harus pindah rumah,sekarang menempati
sebuah ruko sempit milik orang china yang peduli kepada keluarga mereka.
Setelah sekian lama menarik becak dengak becak
sewaannya,ibu Upik berniat memiliki becak sendiri dengan inisiatif meminta
bantuan kepada Ibu Wali Kota dan di bantu dengan uang sebesar Dua Juta.Dengan
uang tersebut ia gunakan untuk membeli becak pribadi,dengan demikan beliau
tidak perlu membayar uang sewa. Karena
telah memiliki becak pribadi membuat ibu
upik menjadi lebih semangat lagi untuk bekerja karena ia merasa setidaknya
masih ada orang yang peduli dan mendengar keluhannya.
Selama bekerja sebagai tukang becak banyak pengalaman
yang ia rasakan,dari hujatan majikan yang jika minta di ambilkan barang ia
telat, hingga rekan kerja yang tidak bisa terima jika Ibu Upik lebih dulu
mendapat tawaran membecak.Jiwa Ibu Upik cukup mulia segala hujatan dari setiap
orang tak pernah di hiraukannya,Ia turut merasa senang jika rekan kerjanya
lebih dulu mendapatkan tawaran meski dari langganannya sekalipun.
Pekerjaan
membecak merupakan pekerjaan yang sangat
berat bagi seorang perempuan karena untuk melakukan pekerjaan ini menguras tenaga yang ekstra. Jika ada orang yang ingin minta tolong untuk
membawa barangnya atau ada orang yang ingin pindah rumah maka orang yang sudah
kenal dengan Ibu Upik pasti menghubunginya. Pekerjaan membecak tidak hanya
dilakukannya pada siang hari saja tetapi malam harinya juga,Jika ada panggilan
dari orang lain untuk dibawakan barangnya meskipun malam hari ibu upik tetap
menerima tawaran itu. Pendapatan yang ibu upik dapatkan sangat jauh dari kata
cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya apalagi untuk mencukupi kebutuhan
sekolah anaknya.
Untuk
menyekolahkan anaknya ini bukanlah suatu hal yang mudah bagi Ibu Upik karena
keempat-empat anaknya sudah sekolah semua.Namun ibu upik tidak mau menyerah
dengan keadaan ini,Ia tetap mau berusaha agar anaknya bisa berhasil nantinya
dan tidak bernasib yang sama seperti mereka sekarang ini.Ia tau bahwa tidak
mudah untuk meyakinkan anaknya bahwa mereka pasti bisa sama seperti teman-teman
mereka. Meskipun ibu upik menyadari hal itu kadang berbeda dengan kenyataannya.
“Alhamdulillah
saya bisa menyekolahkan anak Saya meskipun harus susah payah kerja banting
tulang,namun yang saya kecewakan adalah keluhan anak-anak saya seakan mereka
tidak mendapat perlakuan yang sama di sekolahannya”,Ujar Ibuk Upik wanita suku
padang dan bersuami Melayu lingga yang sambil menerangkan nama sekolah yang
pilih kasih tersebut karena menyulitkan anak Beliau untuk mendapatkan buku
paket hingga anaknya tersebut Ia pindahkan ke sekolah lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar