Minggu, 01 April 2012


Kekuatan Seorang Perempuan Pembawa Becak

TANJUNGPINANG, (1/4) Melakukan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga merupakan suatu hal yang wajar di lakukan oleh seorang perempuan yang sudah berkeluarga,Namun berbeda dengan Ibu Evina Dewi yang akrab di panggil tetangga dengan panggilan Upik,Ia juga berprofesi sebagai Ibu rumah tangga,Buruh cuci,pemulung,sekaligus sebagai tukang becak.Ibu Upik tinggal di rumah sewa bersama seorang suami dan empat orang anaknya di jalan Teladan sekitaran Gudang Minyak daerah Bakar Batu.
            Ibu Upik melakukan pekerjaan membecak dengan ikhlas dan tanpa rasa malu dengan becak sewaannya demi membantu suami yang bekerja sebagai tukang service elektronik tidak tetap,Awalnya Ibuk Upik sama seperti ibu rumah tangga lainnya namun setelah suaminya di ketahui mengidap penyakit hernia dan tidak bisa bekerja maka Ibu Upik harus mengambil alih tangung jawab suaminya sebagai tulang punggung keluarga,hingga semua profesi di rasakannya selama pekerjaan tersebut masih halal.Dulunya keluarga Ibu Upik tinggal di rumah sendiri namun sekarang tempatnya di bangun Spekong China sehingga  mereka harus pindah rumah,sekarang menempati sebuah ruko sempit milik orang china yang peduli kepada keluarga mereka.
            Setelah sekian lama menarik becak dengak becak sewaannya,ibu Upik berniat memiliki becak sendiri dengan inisiatif meminta bantuan kepada Ibu Wali Kota dan di bantu dengan uang sebesar Dua Juta.Dengan uang tersebut ia gunakan untuk membeli becak pribadi,dengan demikan beliau tidak perlu  membayar uang sewa. Karena telah  memiliki becak pribadi membuat ibu upik menjadi lebih semangat lagi untuk bekerja karena ia merasa setidaknya masih ada orang yang peduli dan mendengar keluhannya.
            Selama bekerja sebagai tukang becak banyak pengalaman yang ia rasakan,dari hujatan majikan yang jika minta di ambilkan barang ia telat, hingga rekan kerja yang tidak bisa terima jika Ibu Upik lebih dulu mendapat tawaran membecak.Jiwa Ibu Upik cukup mulia segala hujatan dari setiap orang tak pernah di hiraukannya,Ia turut merasa senang jika rekan kerjanya lebih dulu mendapatkan tawaran meski dari langganannya sekalipun.
Pekerjaan membecak  merupakan pekerjaan yang sangat berat bagi seorang perempuan karena untuk melakukan pekerjaan  ini  menguras tenaga yang ekstra.  Jika ada orang yang ingin minta tolong untuk membawa barangnya atau ada orang yang ingin pindah rumah maka orang yang sudah kenal dengan Ibu Upik pasti menghubunginya. Pekerjaan membecak tidak hanya dilakukannya pada siang hari saja tetapi malam harinya juga,Jika ada panggilan dari orang lain untuk dibawakan barangnya meskipun malam hari ibu upik tetap menerima tawaran itu. Pendapatan yang ibu upik dapatkan sangat jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya apalagi untuk mencukupi kebutuhan sekolah anaknya.
Untuk menyekolahkan anaknya ini bukanlah suatu hal yang mudah bagi Ibu Upik karena keempat-empat anaknya sudah sekolah semua.Namun ibu upik tidak mau menyerah dengan keadaan ini,Ia tetap mau berusaha agar anaknya bisa berhasil nantinya dan tidak bernasib yang sama seperti mereka sekarang ini.Ia tau bahwa tidak mudah untuk meyakinkan anaknya bahwa mereka pasti bisa sama seperti teman-teman mereka. Meskipun ibu upik menyadari hal itu kadang berbeda dengan kenyataannya.
“Alhamdulillah saya bisa menyekolahkan anak Saya meskipun harus susah payah kerja banting tulang,namun yang saya kecewakan adalah keluhan anak-anak saya seakan mereka tidak mendapat perlakuan yang sama di sekolahannya”,Ujar Ibuk Upik wanita suku padang dan bersuami Melayu lingga yang sambil menerangkan nama sekolah yang pilih kasih tersebut karena menyulitkan anak Beliau untuk mendapatkan buku paket hingga anaknya tersebut Ia pindahkan ke sekolah lain.